Harga Minyak Dunia Mendidih Usai Israel dan Iran Saling Serang

Harga Minyak, Israel, Iran, Konflik Timur Tengah, Pasokan Energi
Ilustrasi - Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis Nuansa indonesia


Harga Minyak Dunia Naik Signifikan

Harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan tajam pada Senin, 16 Juni 2025, akibat meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Minyak mentah Brent naik sebesar $1,12 atau 1,5%, menjadi $75,35 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) juga meningkat $1,10 atau 1,5%, menjadi $74,08 per barel .

Lonjakan harga ini mengikuti kenaikan lebih dari 7% pada hari Jumat sebelumnya, di tengah kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari Timur Tengah akibat konflik yang semakin memanas.

 Konflik Israel-Iran Memanas

Serangan terbaru antara Israel dan Iran pada Minggu, 15 Juni 2025, menyebabkan korban jiwa di kalangan sipil dan memperburuk ketegangan di kawasan tersebut. Israel menyerang fasilitas energi Iran, termasuk kilang minyak dan depot bahan bakar, sementara Iran membalas dengan serangan rudal ke kota-kota di Israel, seperti Tel Aviv dan Haifa .

Kedua negara telah mengimbau warga sipil untuk mengungsi dari daerah-daerah yang menjadi target serangan, sementara upaya mediasi internasional untuk mencapai gencatan senjata belum membuahkan hasil.

Dampak terhadap Pasokan Minyak Global

Iran, sebagai anggota OPEC, memproduksi sekitar 3,3 juta barel minyak per hari dan mengekspor lebih dari 2 juta barel per hari. Serangan terhadap infrastruktur energi Iran menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak, terutama melalui Selat Hormuz, jalur pelayaran vital yang dilalui sekitar 18 hingga 19 juta barel minyak per hari .

Meskipun demikian, beberapa analis mencatat bahwa hingga saat ini, pasokan minyak global belum terganggu secara signifikan. Namun, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh konflik ini dapat mempengaruhi stabilitas harga minyak dalam jangka pendek.

 Reaksi Pasar Keuangan

Pasar keuangan global merespons ketegangan ini dengan volatilitas yang meningkat. Harga emas dan mata uang safe-haven seperti dolar AS menguat, sementara bursa saham di Asia mengalami penurunan. Indeks MSCI Asia-Pacific sedikit naik, namun pasar saham Jepang dan Korea Selatan mengalami penurunan .

Di Amerika Serikat, harga minyak mentah berjangka WTI mencapai $74,08 per barel, sementara Brent berada di $75,35 per barel. Kenaikan harga ini menambah tekanan inflasi dan dapat mempengaruhi keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS.

 Prospek Pasar Minyak ke Depan

Para analis memperkirakan bahwa harga minyak dapat terus mengalami volatilitas seiring dengan perkembangan situasi di Timur Tengah. Ketidakpastian mengenai durasi dan eskalasi konflik antara Israel dan Iran menjadi faktor utama yang mempengaruhi prospek pasar minyak global.

Investor disarankan untuk memantau perkembangan geopolitik di kawasan tersebut dan mempertimbangkan strategi investasi yang dapat mengantisipasi fluktuasi harga energi.


 Sumber Referensi

Posting Komentar

0 Komentar