![]() |
Roti Buaya-Soto Betawi, Jamuan Dubes di Balai Kota Pada Perayaan HUT Jakarta (Foto: Taufiq Syarifudin/Nuansa Indonesia) |
Balai Kota Rayakan Ulang Tahun Jakarta ke‑498 dengan Tamu Internasional
Pada Minggu, 22 Juni 2025, Balai Kota Jakarta menjadi tuan rumah acara perayaan ulang tahun ke‑498 Kota Jakarta. Acara resepsi bergaya diplomatik ini dikemas sederhana namun penuh makna, dengan tema “Kota Global dan Berbudaya”. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, didampingi Wakil Gubernur Rano Karno, menyambut hangat para perwakilan Kedutaan Besar di ibu kota.
Para duta besar dan delegasi yang hadir berasal dari Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Singapura, Perancis, Kanada, Swedia, Inggris, Chili, Rumania, hingga Guatemala. Kehadiran mereka mencerminkan keterbukaan Jakarta sebagai kota global, sekaligus menunjukkan hubungan diplomasi budaya yang hangat.
Suasana Balai Kota: Kuliner Lokal jadi Daya Tarik Diplomasi
Pantauan Detikcom, suasana resepsi tampak santai namun berkelas. Hidangan utama yang disuguhkan adalah soto Betawi lengkap dengan empal dan risol, serta roti buaya—kuliner khas yang sarat makna simbolis sebagai lambang keberuntungan dan kesejahteraan.
Gubernur Pramono Anung menyebut pilihan kuliner ini sengaja dihadirkan agar tamu bisa menikmati kekayaan budaya Betawi. Menu sederhana namun kaya rasa tersebut menjadi sarana memperkenalkan identitas Jakarta.
Tema “Kota Global dan Berbudaya” Menguatkan Pesan Diplomasi
Wakil Gubernur Rano Karno dalam sambutannya menjelaskan:
“Tema utama tahun ini adalah ‘Kota Global dan Berbudaya’, merepresentasikan upaya Jakarta untuk menjadi kota yang inklusif dan berkelas dunia, dengan tetap mempertahankan identitas serta nilai budayanya.”
Rano melanjutkan bahwa peringatan ke‑498 ini ditujukan untuk mengevaluasi perjalanan Jakarta sebagai kota yang terus menegaskan keberagaman, kreativitas, dan konektivitas ekonomi. Kehadiran duta besar dan dialog hangat menjadi momentum membangun kerja sama dalam bidang pariwisata, budaya, ekonomi, hingga urban development.
Dialog Diplomatik Bersekala Kecil
Acara resepsi kemudian diisi dengan sesi informal: Gubernur dan Wagub bergantian berbincang dengan duta besar dari berbagai negara. Diskusi ringan berkisar pada potensi kerja sama lintas bidang—mulai dari promosi pariwisata Jakarta, program budaya, hingga peluang investasi ekonomi kreatif.
Beberapa delegasi menyatakan apresiasi atas program revitalisasi Kampung Betawi dan event-event budaya seperti Festival Ondel-ondel atau Jakarta Heritage Walk. Mereka melihat potensi sinergi untuk kolaborasi bilateral berbasis budaya dan pariwisata.
Balai Kota sebagai Ruang Diplomasi Budaya
Kehadiran delegasi luar negeri di acara ini memperkuat peran Balai Kota bukan hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga ruang diplomasi budaya. Jakarta semakin diakui sebagai kota metropolis yang mampu menggabungkan identitas lokal dengan keterbukaan global.
Melalui dialog informal dan sajian kuliner lokal, kota berusaha menunjukkan bahwa diplomasi bukan hanya soal geopolitik, tapi juga soal limpahan budaya yang bisa menyentuh universalitas. Semoga ini menjadi langkah awal terjalinnya kerjasama konkret antara Jakarta dan komunitas global.
Oleh Media Nusantara
Tanggal: 22 Juni 2025
0 Komentar